Bareskrim telah periksa Kades Kohod terkait pagar laut Tangerang

Bareskrim telah periksa Kades Kohod terkait pagar laut Tangerang

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menggeledah Kantor dan rumah Kepala Desa (Kades) Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (10/2/2025)�

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkapkan telah memeriksa Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin, terkait dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) kawasan pagar laut di perairan Tangerang, Banten.

“Kami sudah memeriksa Kepala Desa Kohod sebagai saksi. Sesuai haknya, kami akan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.

Ia mengatakan apabila alat bukti maupun pemeriksaan-pemeriksaan kasus ini telah rampung, maka akan dilaksanakan gelar perkara.

“Kami akan segera menggelarkan, apakah ini patut ditingkatkan sebagai tersangka atau keterlibatan-keterlibatan lainnya untuk dikembangkan dalam proses penyidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Adapun Kades Kohod, Arsin, merupakan salah satu dari 44 saksi yang telah diperiksa oleh penyidik Dittipidum Bareskrim Polri. Sebelumnya, Arsin sempat dipanggil oleh Dittipidum dalam proses penyelidikan. Akan tetapi, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan tersebut.

Sementara itu, pada Senin malam, penyidik Dittipidum menggeledah rumah Arsin dan kantor Kepala Desa (Kades) Kohod. Selain itu, istri dan keluarga Arsin turut diperiksa oleh penyidik.

Video yang berdurasi satu menit tersebut menunjukkan Arsin selaku Kades Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang sedang meninjau kegiatan pemasangan pagar laut di perairan Tangerang.

Pada tayangan video itu juga, Arsin tengah menunjuk lokasi dan mengarahkan para pekerja dalam pemasangan pagar bambu tersebut.

Adapun Arsin telah membantah video yang menimbulkan spekulasi dalam kasus pemagaran laut tersebut.

“Itu saya bantah langsung. Bagaimana saya mau mengarahkan? Orang saya kenal juga tidak. Saya itu ke sana untuk kasih tahu karena ada RT/RW saya yang bilang kalau ada pagar,” katanya di Tangerang, Senin (20/1).

KKP bantu nelayan terdampak pagar laut Tangerang jadi produktif

KKP bantu nelayan terdampak pagar laut Tangerang jadi produktif

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan sejumlah bantuan kepada nelayan terdampak pagar laut Tangerang, Banten, Minggu (9/2/2025).

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)berupaya meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan terdampak pagar laut di Tangerang, Banten, melalui penyaluran program bantuan, pelatihan peningkatan kapasitas hingga pemberian beasiswa pendidikan untuk anak para nelayan.

“KKP berikan sejumlah bantuan pada masyarakat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cituis, Teluknaga, Tangerang, Banten,” kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latief dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Dia menyampaikan, sebanyak 17 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan di Kecamatan Mekarbaru, Kronjo, Sukadiri, Pakuhaji, Teluknaga, dan Kemeri, serta tiga pengelola TPI (Cituis, Tanjung Pasir, dan Kronjo) mendapatkan bantuan dan peningkatan kapasitas.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif bersama Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo, dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia KP Kelautan dan Perikanan KKP I Nyoman Radiarta memimpin langsung penyerahan bantuan tersebut.

Adapun bantuan yang diberikan antara lain sarana keselamatan pelayaran berupa 300 unit life jacket, 600 paket perbekalan melaut, 200 unit cooler box, dan perlengkapan sanitasi TPI berupa pompa sebanyak tiga unit untuk tiga TPI.

Selain pemberian bantuan, dilakukan pula peninjauan ke beberapa sarana dan prasarana TPI serta kegiatan pelatihan yang tengah berlangsung.

“Kegiatan pemberdayaan nelayan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah sebagai upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang diharapkan pula berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan,” ujar Latief.

KKP juga turut memberikan beberapa program pelatihan terkait budi daya kerang hijau, perbaikan mesin kapal, dan pengolahan ikan yang diikuti oleh 90 nelayan.

Selain itu, masyarakat mendapatkan kegiatan rekrutmen proaktif bantuan beasiswa pendidikan dengan biaya ditanggung penuh oleh KKP di Politeknik KKP kepada 10 anak pelaku utama di wilayah tersebut.

“Ini merupakan upaya peningkatan sumber daya manusia yang di prioritaskan dari anak Nelayan Indonesia sehingga kelak mereka dapat bekerja di sektor kelautan dan perikanan dengan kompetensi yang baik dan modern,” tutur Latief.

Dia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menciptakan sektor perikanan yang maju dan berkelanjutan.

Menurut Latief, bantuan dan pelatihan tersebut bukan sekadar dukungan sesaat, tetapi merupakan bagian program kerja yang berkelanjutan dari KKP dalam meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kesejahteraan nelayan.

Dalam kesempatan yang sama, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten memberikan bantuan berupa 150 unit TED untuk Kapal Arad, 400 asuransi nelayan, dan Alat Penangkapan Ikan untuk 10 KUB.

Kegiatan ini juga turut melibatkan pemangku kepentingan kelautan dan perikanan seperti GEF-6 Coastal Fisheries Initiative dan juga beberapa perbankan yang mendukung pemberdayaan nelayan. Hal ini menunjukkan kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan produktivitas sektor perikanan.

Penyerahan bantuan ini disambut baik oleh para nelayan di Kabupaten Tangerang. Para nelayan penerima merupakan masyarakat yang merasakan dampak pagar laut sepanjang 30 kilometer di perairan Tangerang.

Saidi, salah satu nelayan penerima bantuan, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada KKP atas dukungan yang diberikan.

Menurutnya, bantuan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi kerja nelayan di laut.

Ia juga berharap program serupa terus dilaksanakan secara berkelanjutan agar kesejahteraan nelayan semakin meningkat.

Masyarakat juga menyambut baik program rekrutmen proaktif beasiswa anak nelayan untuk bisa mengikuti pendidikan di SMUP atau Poltek AUP yang biayanya ditanggung penuh KKP.

Wamenkomdigi: HPN 2025 momentum kolaborasi hadapi disrupsi digital

Wamenkomdigi: HPN 2025 momentum kolaborasi hadapi disrupsi digital

Arsip foto – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria saat mengunjungi ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Senin (3/2/2025).�

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patriamenilai Hari Pers Nasional (HPN) 2025 sebagai momentum bagi seluruh ekosistem pers di Indonesia untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan dan peluang yang muncul akibat disrupsi digital.

“Hari Pers Nasional adalah satu momentum yang baik bagi semua ekosistem pers nasional untuk bisa bersama-sama meningkatkan kolaborasi menghadapi ancaman dan juga peluang dari disrupsi digital yang terjadi saat ini,” ujar Nezar kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Nezar menekankan bahwa dampak teknologi informasi terhadap media arus utama (mainstream) telah memberikan tekanan yang signifikan.

Pemerintah, kata dia, berupaya mendukung terciptanya ekosistem industri media yang sehat dan berkelanjutan, dengan fokus pada keberlanjutan media sebagai salah satu prioritas.

Di sisi lain, Nezar mengatakan ancaman seperti misinformasi, disinformasi, malinformasi, serta maraknya konten negatif seperti judi online dan penipuan digital menjadi tantangan serius yang perlu diatasi.

Kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat dinilai penting untuk mencegah penyebaran konten negatif tersebut.

“Kita berharap komitmen yang sudah ditunjukkan oleh media-media nasional untuk memerangi disinformasi dan misinformasi serta malinformasi itu terus bisa dijaga ya dan kita perkuat kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam soal menghadapi ancaman-ancaman itu,” ucap dia.

Lebih lanjut, Nezar juga menyoroti peran pers sebagai penjaga ruang demokrasi. Di tengah era digital, pers diharapkan dapat menjadi jembatan dialog yang sehat antara masyarakat, pemerintah, dan dunia bisnis.

Tujuannya adalah menciptakan komunikasi yang positif dan produktif, serta mendorong munculnya kreativitas dalam ruang publik.

Nezar juga berharap Pers tetap konsisten dalam mewartakan perkembangan pembangunan yang dilakukan Pemerintah secara jujur dan objektif.

“Kita pemerintah membuka ruang yang besar buat pers untuk bisa memberikan kontribusinya, terutama untuk menjaga ruang komunikasi publik yang sehat,” pungkas dia.

Puncak HPN 2025 dihelat di Kalimantan Selatan, direncanakan dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto dan sejumlah menteri serta kepala lembaga negara termasuk Ketua MPR RI Ahmad Muzani.

Pengamat kritisi penanganan perkara kasus Hasto Kristiyanto

Pengamat kritisi penanganan perkara kasus Hasto Kristiyanto

Tim kuasa hukum Hasto Kristiyanto menghadirkan delapan saksi dan ahli dalam sidang gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2025).

 Pengamat politik Saiful Huda Ems (SHE) mengkritisi penanganan perkara kasus Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) DPR RI periode 2019—2024 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Perkara suap Harun Masiku yang menyeret nama Hasto Kristiyanto itu hanyalah upaya kriminalisasi KPK terhadap Hasto Kristiyanto, yang selama ini dikenal sebagai figur politisi yang sangat vokal, bersuara kritis terhadap berbagai pelanggaran hukum atau penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) yang dilakukan oleh pemerintahan ketika itu,” kata SHE dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

SHE merujuk pada jawaban KPK selaku termohon dalam sidang praperadilan, Kamis (6/2), tepatnya ketika hakim meminta keterangan atas tuduhan adanya sekelompok petugas kepolisian telah menggagalkan operasi tangkap tangan KPK terhadap Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku di PTIK awal tahun 2020.

Ia menyebut ada tiga hal yang menunjukkan upaya kriminalisasi itu dilakukan dengan memakai kasus suap Harun Masiku. Pertama, berdasarkan pengakuan Hasto dirinya tidak pernah ke PTIK.

“Hal ini telah dibenarkan oleh tiadanya bukti apa pun yang mengarah ke sana. Bukankah sampai saat ini tidak ada bukti apa pun yang dapat ditunjukkan oleh KPK bahwa Hasto Kristiyanto ada di PTIK dalam peristiwa OTT itu,” ujarnya.

Kedua, pengamanan di PTIK ketat sekali karena pada saat kejadian tersebut berdasarkan informasi yang didapat, pada pagi harinya, mantan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin akan jalan-jalan pagi di PTIK.

Ketiga, bukti-bukti yang disampaikan KPK tidak relevan dan tidak ada bukti-bukti baru (novum).

Ia mencontohkan Wahyu Setiawan menyatakan tidak menyampaikan hal-hal baru saat diperiksa oleh KPK.

“Hal ini menunjukkan bahwa klaim termohon (KPK), yang menyatakan memiliki bukti baru (novum) dengan mencantumkan nama Wahyu Setiawan sebagai bukti baru yang tidak valid dan mengada-ada,” tegas SHE.

Menurut SHE, Wahyu Setiawan sendiri telah menyatakan,”Saya ditanya (oleh KPK) pertanyaan yang mengulang-ulang dari pertanyaan sebelumnya, jadi tidak ada informasi baru yang saya berikan.”

Sidang praperadilan yang diajukan oleh Hasto Kristiyanto masih terus berlangsung di PN Jakarta Selatan hingga Kamis (13/2) mendatang.

Dari pihak Hasto, telah banyak menunjukkan bukti-bukti kesalahan prosedur dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh penyidik KPK saat menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.

Ia pun berpesan agar KPK kembali menjadi institusi yang independen dan berwibawa.

Diminta pula oleh SHE agar KPK tidak dimainkan oleh pihak luar di luar institusi lembaga antirasuah itu.

Wakil Ketua DPR: Polemik siswa gagal daftar SNBP harus dievaluasi

Wakil Ketua DPR: Polemik siswa gagal daftar SNBP harus dievaluasi

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta polemik siswa yang terancam tak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat kegagalan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), dievaluasi agar tidak kembali terulang.

“Jangan memupus mimpi anak-anak karena kelalaian pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab mengemban amanat ini. Harus ada evaluasi ke depan,” kata Cucun dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Cucun mengaku menyesalkan terjadinya polemik ini, mengingat jumlah sekolah yang lalai melakukan tugasnya terkait data anak-anak yang berhak mengikuti SNBP cukup banyak.

Menurut dia, polemik ini cukup serius sebab berkaitan dengan masa depan generasi penerus bangsa, terutama karena SNBP merupakan kesempatan bagi siswa-siswa berprestasi untuk masuk kuliah tanpa melalui tes.

“Anak-anak ini punya mimpi untuk masa depan mereka, tapi jadi korban karena kelalaian pihak sekolah. Jadi ini bukan hanya soal masalah administrasi, tapi terbuangnya satu kesempatan bagi anak-anak berprestasi meraih cita-cita mereka,” lanjutnya.

Dia lantas menyinggung dalih beberapa pihak sekolah yang gagal melakukan finalisasi karena kesulitan melakukan penginputan akibat sejumlah alasan, seperti kendala infrastuktur hingga jaringan.

“Saya pikir semua sekolah pasti punya tantangan masing-masing ya. Bahkan berdasarkan keterangan panitia SNBP, ada sekolah yang kualitas infrastruktur jaringan lebih parah tapi berhasil menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu berakhir,” tuturnya.

Meski demikian, dia mengapresiasi upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam membantu sekolah-sekolah yang belum berhasil mengunggah PDSS melalui berbagai layanan, serta berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang mengurus soal pendaftaran SNBP.

“Karena ini menyangkut nasib anak-anak berprestasi kita yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa ke depan. Jangan abaikan mereka karena kelalaian pihak lain,” ujarnya.

Dia juga mendukung keputusan Kemendiktisaintek yang memberikan waktu lagi bagi pihak sekolah untuk mengakses PDSS sehingga semua siswa-siswi berprestasi dapat mendaftar SNBP 2025.

“Karena anak-anak ini tidak salah tapi justru jadi korban, jangan mereka yang ikut terkena sanksi akibat kelalaian guru atau pihak sekolah. Jadi kalau mau ada tindakan tegas ya dilakukan kepada pihak-pihak yang gagal menginput data, bukan ke siswa,” katanya.

Cucun menilai harus ada upaya tambahan yang dilakukan pihak sekolah sebagai bentuk tanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan siswa berprestasi terancam tak bisa mengikuti SNBP akibat gagal memfinalisasi PDSS.

“Anak-anak berprestasi ini harus tetap diberi kesempatan, dan pihak sekolah yang gagal memfinalisasi PDSS harus bertanggung jawab terhadap kelalaian mereka,” ucapnya.

Dia menekankan hal ini harus menjadi catatan penting agar tahun depan sekolah bisa bersiap lebih lagi untuk memastikan siswa-siswa bisa mendapatkan kesempatan masuk ke PTN karena prestasi yang dimiliki.

Untuk itu, dia berharap polemik ini menjadi sebuah pembelajaran bagi semua pihak, termasuk adanya tim khusus dari kementerian dan dinas pendidikan yang mengawasi sekolah-sekolah dalam proses pendaftaran siswa untuk berkuliah melalui jalur prestasi.

“Termasuk agar sistem pendaftaran semakin dipermudah, misalnya dengan metode automatically yang bisa mengambil data siswa secara lebih cepat. Jadi bisa mengurangi missed atau kendala teknis di lapangan,” kata dia.

Rupiah diperkirakan sulit berbalik menguat terhadap dolar AS

Rupiah diperkirakan sulit berbalik menguat terhadap dolar AS

Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (2/1) ditutup menguat 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per dolar AS didorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas).

 Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) Rupiah akan sulit rebound�berbalik menguat karena investor masih mengantisipasi data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) dan cadangan devisa Indonesia pada Jumat (7/2).

“Rupiah dan mata uang regional lainnya terpantau melemah pada sesi pagi ini, rupiah diperkirakan akan sulit rebound berbalik menguat,” ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penguatan kurs Rupiah dalam dua sesi terakhir didukung faktor kekhawatiran perang dagang global yang mereda. Namun, penguatan Rupiah dan mata uang emerging lainnya dinilai takkan berlanjut mengingat ketidakpastian atas kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam ekonomi maupun politik masih akan terus faktor yang meredam sentimen investor.

Untuk penundaan rencana kebijakan tarif AS sebesar 25 persen ke Kanada dan Meksiko akan kembali menjadi beban ketika tenggat waktu 30 hari telah berakhir.

Terkait kondisi domestik, laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan di atas 5 persen dianggap masih netral. Artinya, tidak terlalu menekan maupun mendukung nilai tukar rupiah. “Faktor US masih sangat mendominasi,” kata dia.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah hingga 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.309 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.292 per dolar AS.

PPPK 2024 tahap 2: Hasil seleksi administrasi bisa dicek sekarang

PPPK 2024 tahap 2: Hasil seleksi administrasi bisa dicek sekarang

Peserta seleksi kompetensi bidang CPNS formasi 2024 Kabupaten Pegunungan Arfak siap mengikuti ujian yang diselenggarakan di laboratorium komputer SMA Negeri 2 Manokwari, Papua Barat, Rabu

Pengumuman hasil seleksi administrasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 tahap 2 mulai diumumkan hari ini, Selasa (4/2).

Berdasarkan Surat Pengumuman Nomor 55/B-KS.04.01/SD/K/2025 tentang perubahan jadwal seleksi PPPK 2024 tahap 2, hasil seleksi akan diumumkan secara bertahap hingga 18 Februari 2025.

Peserta dapat mengecek hasil seleksi administrasi melalui laman resmi yang disediakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), dengan mengakses akun SSCASN masing-masing.

Oleh karena itu, para pelamar diimbau untuk rutin memantau pengumuman agar tidak melewatkan tahapan berikutnya sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Lalu, bagaimana cara mengecek hasil seleksi administrasi PPPK 2024 tahap 2? Simak penjelasannya berikut ini.

Link hasil pengumuman seleksi administrasi PPPK 2024 tahap 2

Peserta dapat mengecek hasil seleksi administrasi PPPK 2024 tahap 2 melalui portal resmi SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id. Bagi peserta yang lolos seleksi administrasi, mereka berhak melanjutkan ke tahap Seleksi Kompetensi yang dijadwalkan berlangsung pada 17 April hingga 16 Mei 2025.

Sementara itu, bagi peserta yang tidak lulus seleksi administrasi, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan pada 19-21 Februari 2025, dengan catatan bahwa sanggahan hanya dapat diajukan apabila kesalahan terjadi pada proses verifikasi yang dilakukan oleh instansi terkait.

Jika penyebab tidak lulus berasal dari kesalahan peserta sendiri, maka pengajuan sanggahan tidak akan diterima. Setiap instansi wajib menanggapi sanggahan yang masuk dan mengumumkan hasilnya dalam waktu maksimal 7 hari setelah masa sanggah berakhir. Berdasarkan jadwal terbaru seleksi PPPK 2024 tahap 2, hasil dari proses sanggah akan diumumkan pada 20-27 Februari 2025.

Imigrasi Denpasar tangkap tiga WNA India pelaku penipuan daring

Imigrasi Denpasar tangkap tiga WNA India pelaku penipuan daring

Imigrasi Denpasar menghadirkan kepada awak media sebanyak enam warga negara asing, tiga di antaranya dari India yang melakukan penipuan daring dalam jumpa pers di Denpasar, Bali, Selasa (4/2/2025)

Kantor Imigrasi Denpasar, Bali, bersama instansiterkait lainnya menangkap tiga warga negara asing (WNA) asal India yang diduga melakukan penipuan daring (scamming) dan korbannya berasal dari India dan dikendalikan dari Pulau Dewata.

“Ini bentuk penegakan hukum kepada WNA yang tidak memberikan manfaat kepada Bali,” Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Provinsi Bali Parlindungan di Denpasar, Bali, Selasa.

Ketiga WNA India itu seluruhnya laki-laki dengan inisial P dan DK yang keduanya mengantongi izin tinggal dengan jenis visa saat kedatangan (Visa On Arrival) yang masing-masing berlaku hingga 20 dan 11 Februari 2025.

Kemudian, berinisial SK yang mengantongi izin tinggal terbatas investor dengan masa berlaku hingga 15 Juli 2026.

Ketiga WNA itu ditangkap Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Denpasar bersama petugas dari Badan Intelijen Strategis (Bais), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polda Bali pada 23 Januari 2025.

Mereka diciduk di salah satu rumah di Jalan Tukad Balian Gang IV Sidakarya, Denpasar Selatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra dalam kesempatan yang sama menjelaskan mereka tiba di Bali pada pertengahan Januari 2025.

Ada pun modus yang dilakukan ketiga pria itu, lanjut dia, yakni dengan melakukan penipuan daring yang menyasar para korban dari India yang berada di negara tersebut yang ingin ke Kanada.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut dia, ada sembilan korban yang juga WNA India dengan menipu seakan-akan visa, tiket dan dokumen lain untuk masuk Kanada sudah rampung.

Kemudian, para korban akan dihubungi dengan cara panggilan video (video call) untuk meyakinkan para korban dan meminta melakukan transfer sejumlah uang.

“Mereka coba mengelabui supaya tidak terlacak apabila dilakukan di Bali,” kata Kepala Kantor Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra.

Sementara itu, berdasarkan data Imigrasi Denpasar sebanyak 138 kasus pelanggaran keimigrasian oleh warga negara asing (WNA) ditangani selama 2024 atau meningkat dibandingkan 2023 mencapai 104 kasus.

Wisatawan asing asal India saat ini termasuk turis terbanyak nomor dua selama 2024 dengan kedatangan mencapai 550.379 orang atau naik hampir 25 persen jika dibandingkan 2023 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali.

Total jumlah wisatawan mancanegara di Bali selama 2024 mencapai 6,33 juta orang atau naik 20 persen dibandingkan 2023 mencapai 5,27 juta, dengan peringkat pertama dipegang turis asal Australia mencapai 1,54 juta orang.

Mari berandai-andai jika tiba-tiba 1 dolar AS setara Rp8.170

Mari berandai-andai jika tiba-tiba 1 dolar AS setara Rp8.170

Arsip – Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt

Kegegeran di tengah warganet sempat terjadi pada akhir pekan lalu ketika hasil penelusuran di Google menemukan bahwa tingkat nilai tukar mata uang 1 dolar adalah setara Rp8.170,65.

Sontak, hal itu membuat Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyatakan bahwa level nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagaimana yang ada di Google ketika itu bukan merupakan level yang seharusnya. Data BI mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025.

Sementara itu, Google mengatakan kesalahan informasi nilai tukar tersebut berasal dari data konversi pihak ketiga. Pihak penyedia data pun segera diminta untuk memperbaiki kekeliruan itu.

Memang membuat penasaran untuk membayangkan apa yang terjadi bila mata uang rupiah menguat tiba-tiba terhadap dolar AS. Dalam kajian ilmu ekonomi itu sendiri, fenomena naiknya nilai mata uang terhadap nilai mata uang asing dalam sistem nilai tukar itu biasa disebut sebagai “apresiasi”, sedangkan bila terjadi sebaliknya atau penurunan nilai mata uang adalah “depresiasi”.

Apresiasi mata uang suatu negara terhadap mata uang lainnya secara tiba-tiba dan cepat dapat menimbulkan banyak dampak. Mata uang yang lebih kuat membuat barang dan jasa dari negara tersebut menjadi lebih mahal untuk diekspor oleh pembeli asing, sehingga bisa menyebabkan penurunan daya saing ekspor, dan mungkin merugikan industri yang bergantung pada ekspor.

Di sisi lain, impor menjadi lebih murah, yang dapat menguntungkan konsumen dan dunia usaha yang bergantung pada barang-barang dari luar negeri. Hal ini dapat menurunkan inflasi, tetapi juga dapat merugikan produsen dalam negeri yang menghadapi persaingan dengan barang-barang luar negeri yang lebih murah.

Selain itu, jika suatu negara mempunyai utang luar negeri, terutama dalam mata uang dolar, maka akan lebih mudah untuk melunasi utang tersebut. Kurs yang lebih kuat berarti dibutuhkan lebih sedikit mata uang lokal untuk dikonversi menjadi dolar untuk pembayaran utang.

Sementara nilai mata uang yang terapresiasi dengan cepat dalam teori juga dapat menjadikan negara ini tempat yang menarik bagi investasi asing, karena investor mungkin melihatnya sebagai tanda kekuatan ekonomi. Namun, hal ini juga dapat menghalangi investasi di industri berbasis ekspor, karena industri tersebut mungkin akan kesulitan menghadapi penguatan mata uang.

Sebaliknya, apresiasi mata uang yang cepat berpotensi dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi, karena sektor-sektor yang berorientasi ekspor bisa terkena dampaknya, sehingga menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan, sementara industri-industri yang mendapatkan keuntungan dari impor yang lebih murah akan mengalami pertumbuhan.

Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan dan ketidaksukaan, terutama di kalangan pekerja di sektor yang terkena dampak. Singkatnya, apresiasi mata uang yang cepat dapat menciptakan peluang sekaligus tantangan, sehingga diperlukan tindakan penyeimbang yang tepat bagi pemerintah untuk mengelola perubahan ekonomi sambil menjaga stabilitas politik.

Yen Jepang

Berbagai penjelasan yang telah disebut di atas dapat disebut sebagai penjelasan teoritis. Namun, bagaimana dengan catatan sejarah, adakah contoh nyata dari berbagai mata uang yang tiba-tiba menguat signifikan hanya dalam jangka waktu beberapa tahun?

Satu contoh yang terkemuka terkait hal itu adalah penguatan mata uang yen Jepang pada periode 1985-1987, setelah terjadinya kesepakatan yang disebut sebagai Plaza Accord.

Plaza Accord itu sendiri adalah perjanjian antara negara-negara ekonomi besar (AS, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris) di Hotel Plaza di Kota New York, AS, pada 22 September 1985, untuk mendepresiasi dolar AS dan memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan global. AS setuju untuk menurunkan nilai mata uangnya setelah defisit perdagangannya terus naik.

Hasil dari Plaza Accord adalah kelima negara itu setuju melakukan intervensi di pasar mata uang untuk mendepresiasi dolar. Bank sentral negara-negara tersebut sepakat untuk menjual dolar AS dan ditukar dengan mata uang lain, terutama yen, demi menekan nilai dolar.

Dengan membanjiri pasar dengan dolar AS, serta dikombinasikan dengan meningkatnya permintaan terhadap mata uang yen Jepang dan mark Jerman, membantu menurunkan nilai dolar. Yen Jepang pun terapresiasi dengan cepat terhadap dolar AS.

Setelah Plaza Accord pada 1985, yen Jepang terapresiasi hampir 50 persen terhadap dolar AS hanya dalam dua tahun. Yen Jepang menguat dari sekitar 240 yen/dolar pada 1985 menjadi sekitar 120 yen/dolar pada 1987.

Penguatan yen setelah Plaza Accord mencerminkan kekuatan ekonomi Jepang yang tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, serta semakin menonjolnya daya saing negara Matahari Terbit itu dalam perdagangan global. Seiring apresiasi yen, produk Jepang menjadi lebih mahal di pasar luar negeri, tetapi Jepang juga lebih mampu bersaing secara global.

Gelembung spekulatif

Apresiasi yen yang cepat ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap perekonomian Jepang, termasuk melemahkan daya saing ekspornya dan berkontribusi terhadap gelembung spekulatif terutama di sektor real estat dan saham di Jepang pada akhir tahun 1980-an.

Untuk melawan dampak negatif penguatan yen terhadap ekspor, bank sentral Jepang (BOJ) menurunkan suku bunga secara signifikan pada akhir tahun 1980-an. Idenya adalah untuk merangsang permintaan domestik dan mendukung perekonomian karena dengan menjadikan pinjaman lebih murah, diharapkan akan mendorong investasi.

Kebijakan suku bunga rendah ini berlangsung selama beberapa tahun, menyebabkan ledakan kredit dan peningkatan pesat harga pasar saham dan real estat. Investor dan banyak orang memanfaatkan kredit murah dengan mulai menggelontorkan dana ke real estat dan saham.

Kombinasi investasi spekulatif dalam real estat dan saham menciptakan gelembung ekonomi, suatu periode di mana harga aset sangat tinggi, lebih didorong oleh spekulasi dan kemudahan mendapatkan uang dibandingkan nilai riil dari aset itu sendiri.

Pada tahun 1990, BOJ mulai menyadari bahaya gelembung spekulatif dan berusaha menenangkan perekonomian dengan menaikkan suku bunga. Langkah ini bertujuan mengurangi kelebihan likuiditas yang mendorong kenaikan harga aset.

Pengetatan kredit dan kenaikan suku bunga memicu jatuhnya pasar saham dan harga real estat. Pada awal 1990-an, Jepang memasuki periode stagnasi ekonomi, dan gelembung ekonomi tersebut pecah yang mengakibatkan rendahnya pertumbuhan dalam jangka waktu yang lama, jatuhnya harga aset, dan krisis perbankan.

Pecahnya gelembung ini menandai awal dari fenomena yang disebut “Dekade Hilang” Jepang (yang berlangsung hingga tahun 2000-an), di mana negara tersebut berjuang melawan deflasi, pertumbuhan yang stagnan, tingginya angka pengangguran, dan banyaknya kredit macet akibat runtuhnya gelembung tersebut.

Tidak hanya yen Jepang, ada contoh historis lainnya dari sejumlah mata uang lain yang mengalami tingkat apresiasi yang secara cepat selama jangka waktu beberapa tahun, tetapi dampaknya malah menimbulkan efek yang negatif pada jangka panjang terhadap sejumlah indikator sosioperekonomian dari negara itu.

Krona Islandia

Krona, mata uang Islandia, mengalami apresiasi yang kuat antara tahun 2001 dan 2008, meningkat lebih dari 40 persen terhadap euro selama periode ini. Penguatan krona ini didorong kombinasi beberapa faktor, termasuk tingginya suku bunga di Islandia yang menarik modal asing, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat yang dipicu oleh pertumbuhan yang kuat di sektor-sektor seperti pariwisata, perikanan, dan perbankan.

Namun, Islandia pada 2008 mengalami krisis setelah krisis finansial global yang bermula di AS menyebar ke Eropa, ditambah tiga bank terbesar di Islandia gagal memenuhi kewajibannya sehingga membuat sektor perbankan ambruk akibat terjadinya investasi berisiko dan sangat sembrono.

Bank-bank tersebut banyak terlibat di pasar internasional, meminjam uang dari investor asing dan berkembang pesat, seringkali melalui instrumen keuangan yang rumit dan bersifat sangat kompleks. Faktor pinjaman luar negeri yang berlebihan, didorong kurangnya regulasi dan pengawasan keuangan yang memadai, merupakan pemicu keruntuhan dari krisis keuangan di Islandia ketika itu.

Meski bukan menjadi penyebab utama, terapresiasinya krona dengan cepat dapat disebut sebagai salah satu faktor pemicu. Hal itu karena menjelang krisis, krona dipandang sebagai mata uang dengan imbal hasil tinggi, sehingga menarik investor asing yang mencari imbal hasil lebih baik dalam perekonomian Islandia yang berkembang pesat.

Ketika krona terapresiasi, hutang ini menjadi lebih murah dalam bentuk mata uang Islandia itu, sehingga mendorong terjadinya peminjaman. Namun, ketika mata uang krona mulai terdepresiasi secara tajam setelah krisis tersebut (yang merupakan konsekuensi alami dari runtuhnya sektor perbankan dan hilangnya kepercayaan investor), utang dalam mata uang asing ini melonjakkan biayanya, memberikan tekanan yang sangat besar pada peminjam dan sistem keuangan Islandia.

Berbagai peristiwa dalam lintasan sejarah perekonomian global itu membuat Indonesia dapat mengambil pelajaran. Salah satunya adalah, secara umum terjadinya apresiasi mata uang yang cepat dapat menjadi pedang bermata dua.

Meskipun hal ini dapat memberikan beberapa manfaat jangka pendek seperti mengurangi biaya impor dan menandakan kekuatan ekonomi, risiko dan tantangannya sering kali lebih besar daripada dampak positifnya, terutama jika perekonomian terlalu bergantung pada ekspor atau banyaknya spekulasi di sektor keuangan.

Apresiasi mata uang yang cepat (seperti tiba-tiba 1 dolar setara Rp8170) memang dapat memberikan beberapa manfaat, tetapi sering kali mengandung peringatan dan risiko signifikan yang memerlukan pengelolaan yang hati-hati.

Untuk itu, lebih baik bila dilakukan pendekatan perubahan mata uang yang lebih bertahap, serta didukung oleh kebijakan ekonomi yang kuat dan reformasi struktural, sehingga lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

Emilia Contessa, mengenang legenda musik sang “Singa Panggung Asia”

Emilia Contessa, mengenang legenda musik sang "Singa Panggung Asia"

Emilia Contessa

Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka dengan kabar meninggalnya Emilia Contessa, seorang penyanyi yang tenar di Indonesia pada era tahun 1970-an.

Emilia mengembuskan nafas terakhir di usia 67 tahun pada Senin (27/1) di Banyuwangi, Jawa Timur yang disebabkan oleh gagal jantung akut. Ibunda dari penyanyi Denada Elizabeth Tambunan menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.00 WIB setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Kiprah di industri hiburan

Emilia lahir di Banyuwangi, Jawa Timur pada 27 Desember 1957 dengan nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati. Ia merupakan putri sulung dari pasangan Hasan Ali dan RA Susiani.

Sejak kecil, Emilia telah menunjukkan bakatnya di bidang tarik suara hingga ia memulai karier bermusiknya di Kota Surabaya. Emilia sempat berkarier di Singapura setelah diajak oleh pencari bakat Lee Kuan Yew yang terpukau dengan bakat menyanyinya.

Setelah satu tahun di Singapura, Emilia kembali ke Indonesia dan berkarier di Jakarta dengan nama baru., yakni Emilia Contessa. Ia diperkenalkan pertama kali lewat TV melalui acara hiburan di TVRI dan sejak saat itu karier Emil langsung menanjak.

Kualitas suara dan penampilan panggungnya saat itu yang memukau membuat Emilia dijuluki sebagai “Singa Panggung Asia” oleh majalah Asia Week. Tidak hanya Asia Week, majalah New York Time juga menobatkan dirinya sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia.

Karier Emilia terus bersinar hingga ke kancah internasional dimana ia pernah tampil di berbagai negara mulai dari Eropa hingga Amerika.

Beberapa lagu hits yang dipopulerkan Emilia selama masa kejayaannya antara lain “Penasaran”, “Kehancuran”, “Layu Sebelum Berkembang”, “Angin Malam”, “Angin November”, “Flamboyan”, “Biarlah Sendiri”, “Bunga Mawar, “Melati”, “Rindu”, hingga “Bunga Anggrek”.

Selain menyanyi, Emilia juga menjajal dunia akting. Belasan film telah ia bintangi antara lain “Ratapan Anak Tiri”, “Tetesan Air Mata Ibu”, dan “Senja di Pantai Losari”. Emilia juga pernah dinobatkan menjadi Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972.

Kiprah politik

Di luar dunia hiburan, Emilia adalah politikus yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2014-2019 mewakili Jawa Timur.

Sebelumnya, Emilia juga pernah mencalonkan diri sebagai calon bupati Banyuwangi dalam Pilkada tahun 2010 berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Namun, pasangan Emilia-Achmad kalah dalam pilkada tersebut.

Saat-saat terakhir

Adik bungsu dari mendiang Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa mengatakan Emilia meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan.

“Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB dibawa ke RSUD Blambangan karena mengeluh sakit. Sebenarnya keluh kesah sakitnya sejak tadi malam, namun dibawa ke rumah sakit pagi tadi,” katanya di Banyuwangi, Senin (27/1) malam.

Dino menceritakan, saat tiba di rumah sakit Emilia juga sudah mendapatkan penanganan medis tim dokter RSUD Blambangan Banyuwangi.

Namun, katanya, dari waktu ke waktu sejak pukul 07.00 WIB kondisi kesehatan Emilia terus menurun, dan sekitar pukul 18.00 WIB meninggal dunia.

“Jadi almarhumah memang punya (penyakit) diabetes, dan dari hasil pemeriksaan tim dokter, diabetesnya naik terus mulai dari 400, 450, 500 sampai (drop),” kata Dino